-Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri atas sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan
-Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
-Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun
-Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasikan
Ciri- Ciri Organisasi Modern
- Organisasi bertambah besar
- Pengolahan data semakin cepat
- Penggunaan staf lebih intensif
- Kecenderungan spesialisasi
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
- Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Unsur-Unsur Organisasi
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat disini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Unsur-Unsur Organisasi Modern
–Manusia(Man)
–Kerjasama
–Tujuan Bersama
–Peralatan (Equipment)
–Lingkungan
–Kekayaan alam
–Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
Teori Organisasi
TEORI ORGANISASI KLASIK (Teori Tradisional)
Teori ini dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori kalsik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Huga Munsterberg dikenal sebagai pencetus psikologi industri, dan tulisannya yang menonjol dalam buku yang berjudul Psychology and Industrial Efficiency tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut dari teori neoklasik. Dalam hal ini, Munsterberg menekankan adanya beberapa perbedaan karakteristik individual dalam organisasi dan mengingatkan adanya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Percobaan-percobaan di Howthorne yang dilakukan dari tahun 1924-1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi. Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neoklasik. Penemuan-penemuan Howthorne telah menambah dimensi-dimensi baru dan essensial bagi teori organisasi. Di dalam studi Hoethorne tesebut memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system tebuka di mana segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat. Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :
a.Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
b.Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
c.Manajemen bottom-up yang akan membership kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK (Teori Hubungan atau Manusiawi)?
Teori Neoklasik ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi manusia disbanding sisi mesin.
Hawthome mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan system kerjasama. Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan manusia yg harus dipertahankan pada suatu keseimbangan. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Chester Barnard, yang menawarkan ide-ide dalam “The Function of the executive”, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa wewenang harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia memperkenalkan peran dari organisasi informal kedalam teori organisasi dan mengusulkan agar peran utama manager adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para bawahan untuk berusaha lebih keras.
Tokoh lainnya Doughlas McGregor, menyatakan bahwa, ada dua pandangan tentang manusia, teori X pandangan negative dan teori Y pandangan positif. Kesimpulannya adalah pandangan seorang manager tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokkan asumsi tertentu, fan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakumya terhadap bawahannya sesuai asumsi tersebut. Dengan demikian teori Y lebih disukai dan asumsi tersebut harus dapat membimbing para manager dalanm merancang organisasi dan memotivasi para pegawainya.
Sedangkan Warren Benis mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang disentralisasi, kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan struktur yang disentralisasi dan demokratis yang diorganisasi pada kelompok yang fleksibel. Pengaruh yang diambil dari kekuasaan diganti dengan pengaruh yang diambil dari keahlian. Bentuk organisasi yang ideal adalah adhoracy yang fleksibel.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai dengan lahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.
Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu system terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan2 perspekktif system terbuka untuk menelaah hubungan yang terpenting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.
Pada tahun 1960, Joan Woodward dan Charles Perrow, menyampaikan alas an yang disampingkan oleh James Thomson bahwa dalam menentukan struktur yang sesuai dalam organisasi diperlukan adanya teknologi. Pendekatan paling mutakhir mengenai teori organisasi memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi. Teori ini mula2 dibuat James March dan Herbert Simon, namuntelah diperbaiki secara intensif oleh Jeffrey Preffer. Model yang dikembangkan yaitu teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari para pemegang kekuasaan.
Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
Daftar Pustaka :
- Buku Pengantar Organisasi & Metode Penerbit Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar