Minggu, 16 November 2014

PHP



Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
Secara garis besar bahasa pemrograman web terdiri dari dua macam. Yang pertama disebut dengan Client Side atau script yang dijalankan di komputer client dan yang kedua biasanya disebut dengan Server Side atau script yang dijalankan pada komputer server. Gampangnya begini kalo Client Side adalah script atau perintah yang ditujukan pada komputer untuk dijalankan pada komputer milik orang yang mengakses web tersebut. Misalnya kalian mengakses web site www.indrabt.com. Apabila web site ini memiliki script client side yang berguna untuk menampilkan misalnya gambar logo milik web site ini maka yang menjalankan script tersebut adalah komputer kalian atau dengan kata lain browser kalian. Apabila script yang berguna untuk menampilkan gambar logo adalah bersifat server side maka pertama tama script tersebut akan diproses di server tempat web site tersebut berada (biasanya disebut dengan hosting), setelah diproses baru hasil pemrosesan tersebut akan dikirimkan pada client yang mengakses web site tersebut. Begitu gambarannya.
nach apa saja bahasa pemrograman web yang termasuk dalam Client Side dan Server Side. Saya akan memberikan contoh yang paling banyak digunakan aja soalnya saya juga gak hafal sich semua macam bahasa pemrograman web baik yang client maupun server side. Bahasa pemrograman Client Side yang terkenal adalah Javascript, VBScript, beserta dengan teman-temannya. Sedangkan bahasa pemrograman server side yang terkenal adalah PHP, Ruby On Rail, JSP, ASP, ASP.NET, dan masih banyak lagi.

Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/PHP
Kesimpulan : Php sangat cocok apabila ingin membuat web yang kompleks dikarenakan memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar