Pengertian Backpropagation merupakan sebuah metode
sistematik pada jaringan saraf tiruan dengan menggunakan algoritma pembelajaran
yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak layar
lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang ada pada lapisan tersembunyinya. Backpropagation
adalah pelatihan jenis terkontrol dimana menggunakan pola penyesuaian bobot
untuk mencapai nilai kesalahan yang minimum antara keluaran hasil prediksi
dengan keluaran yang nyata.
Arsitektur Backpropagation
dimana :
X = Masukan (input).
Vij = Bobot pada lapisan tersembunyi.
Wij = Bobot pada lapisan keluaran.
Voj = Bias pada lapisan tersembunyi
Woj = Bias pada lapisan tersembunyi dan lapisan
keluaran.
J = 1,2,3,…..,n.
n = Jumlah unit pengolah pada lapisan tersembunyi.
k = Jumlah unit pengolah pada lapisan keluaran.
Y = Keluaran hasil.
Arsitektur algoritma backpropagation terdiri dari tiga
layer, yaitu input layer, hidden layer dan output layer. Pada input layer tidak
terjadi proses komputasi, namun terjadi pengiriman sinyal input X ke hidden
layer. Pada hidden dan output layer terjadi proses komputasi terhadap bobot dan
bias dan dihitung pula besarnya output dari hidden dan output layer tersebut
berdasarkan fungsi aktivasi tertentu. Dalam algoritma backpropagation ini
digunakan fungsi aktivasi sigmoid biner, karena output yang diharapkan bernilai
antara 0 sampai 1.
FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMBELAJARAN BACKPROPAGATION
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan algoritma
backpropagation, antara lain:
· Inisialisasi bobot
Bobot awal menentukan apakah jaringan akan mencapai global
minima atau local minima kesalahan, dan seberapa cepat jaringan akan konvergen.
·
Laju pembelajaran
Laju pembelajaran merupakan parameter jaringan dalam
mengendalikan proses penyesuaian bobot. Nilai laju pembelajaran yang
optimal bergantung pada kasus yang dihadapi. Laju pembelajaran yang
terlalu kecil menyebabkan konvergensi jaringan menjadi lebih lambat, sedang
laju pembelajaran yang terlalu besar dapat menyebabkan ketidakstabilan pada
jaringan.
·
Momentum
Momentum digunakan untuk mempercepat pelatihan
jaringan. Metode momentum melibatkan penyesuaian bobot ditambah dengan
faktor tertentu dari penyesuaian sebelumnya. Penyesuaian ini dinyatakan
sebagai berikut:
Update bobot dengan momentum dirumuskan sebagai berikut :
wjk(t+1) = wjk(t) + Dwjk + h Dwjk(t-1)
vij(t+1) = vij(t) + Dvij + h
Dvij(t-1)
Referensi : http://putriartyanti.blogspot.com/2011/12/backpropagation.html
Kesimpulan : Sebuah aplikasi yang digunakan untuk menemukan kesalahan minimum antar hasil predikasi dengan hasil yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar