Nama Anggota :
1. Berdiyanto
Widiyastomo (11112334)
2. Dwika Praja
Wibawa
(12112319)
3. Fazal Alianzah
Pane
(12112836)
4. Luthfi Dimas
Saputra
(14112284)
5. Nur Hudha
Haksono
(15112461)
6.
Sukmawan
(17112189)
Uber Taxi
Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan
jaringan transportasi asal San Francisco, California, yang
menciptakan aplikasi bergerak yang
menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan. Perusahaan
ini mengatur layanan penjemputan di berbagai kota di seluruh dunia. Mobil dapat
dipesan dengan mengirim pesan teks atau memakai aplikasi bergerak
khusus—pilihan terakhir juga bisa digunakan untuk melacak lokasi mobil pesanan
pengguna.
Awalnya, para sopir Uber menggunakan mobil Lincoln Town Car, Cadillac
Escalade, BMW 7 Series, dan Mercedes-Benz S550.
Setelah 2012, Uber meluncurkan UberX, yaitu pengayaan jenis mobil agar
terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Pada tahun 2012,Uber mengumumkan
rencana perluasan operasinya yang mencakup tumpangan menggunakan taksi.
Bulan Juni 2014, Uber mengakhiri periode pendanaan yang
menaikkan nilai perusahaan menjadi US$18,2 miliar. Meski Uber belum
merilis nama-nama investornya, Fidelity Investments diduga-duga
merupakan investor terbesarnya. Per Agustus 2014, perusahaan ini masih
terlibat gugatan di beberapa wilayah hukum dengan tuduhan operasi taksi ilegal.
Menurut kamus redaksi Ridwansyah Corner, Uber
adalah sebuah aplikasi yang memiliki fungsi sebagai alat bantu
kita dalam memenuhi kebutuhan transportasi privat di dalam kota.
Disini yang saya garis bawahi adalah aplikasi dan privat. Nah mengapa aplikasi?
Karena memang this is just another simple and tremendous mobile application
both works on Android and Apple devices. Kalo privat? Hmm, ini karena kita akan
mendapatkan pelayanan privat ketika menggunakan Uber seperti sebuah eksekutif
taksi.
Kalau dilihat secara definitif dan memperhatikan sejarahnya,
Uber adalah sebuah perusahaan jaringan transportasi yang berpusat di
California, Amerika sana. Merekalah yang menciptakan aplikasi dan dinamakan
sesuai dengan nama perusahaannya, Uber. Beberapa menyebutnya sebagai Uber
Taxi karena memang layanan dalam aplikasi ini mengkoneksikan antara
pemilik mobil dan penggunanya yang fungsinya layaknya sebuah taksi
Dibalik kedatangan Uber ke Indonesia, saya melihat bahwa
Uber bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan peranan perusahaan rental
mobil dalam memberikan pelayanan moda transportasi terbaik kepada
masyarakat, di tengah padatnya kesibukan dan kemacetan kota besar, khususnya
kota Jakarta, Bandung, dan Bali.
Sampai saat ini di Jakarta, armada yang tergabung dalam Uber
dikategorikan menjadi tiga jenis. Pertama UberX. Mobil yang masuk kategori
ini biasanya Avanza, Xenia, dan Ertiga. Kemudian ada yang
namanya UberBLACK. Kategori ini lebih premium dan tarifnya pun sedikit
lebih mahal. Mobil yang masuk dalam kategori ini : Innova, Honda CR-V, Nissan
X-Trail, Pajero Sport, Nissan Elgrand, Toyota Alphard, dan beberapa mobil mewah
lainnya. Kategori ketiga yang eventnya sekarang masih berlangsung, yaitu UberSport. Isinya adalah mobil2
sport 2 pintu yang aduhai! Salah satunya Aston Martin yang kaya di film James
Bond..
Nahhhh kita masuk ke intinya, disini saya akan mengungkapkan
beberapa fakta informatif dan menarik tentang Uber dari hasil pengumpulan data
yang saya lakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
wawancara dan literatur (persiapan tesis ceritanya):
ETIKA DAN
PROFESIONALISME PADA PELAYANAN UBER TAXI
Murah
Yap, tidak bisa dipungkiri memang tarif Uber itu lebih murah
30% dibandingkan dengan taksi konvensional (Bluebird, Express, Taxiku, dll).
Sampai saat ini mulai dari buka pintu sampai tarif per kilometernya jika
menggunakan UberX lebih murah 30%. Tarifnya pun sangat jelas terdiri
dari rental cost, fuel cost and driver cost. Trip saya menggunakan UberX
dari Jatiwaringin ke Ciledug hanya 83ribu rupiah. Selain itu dari Bandara ke
Ciledug juga hanya 80ribu. Dan itu sudah termasuk tol. Lumayan juga kan ya?
Nyaman
Well untuk yang satu ini sebenernya hampir sama dengan taksi
konvensional. Rasanya sama-sama nyaman. Perbedaan kenyamanan akan benar-benar
terasa kalau kita naik UberBlack mobil yang premium. Yah perbandingannya
seperti naik mobil mewah dan biasa kali ya.
Cashless
Yap ini fitur utama yang menjadi poin keunggulan Uber.
Untuk mendaftar dan menggunakan aplikasi Uber syaratnya adalah kita harus
memiliki dan mendaftarkan kartu kredit kita di aplikasi Uber. Semua
transaksi biaya perjalanan dibayarkan melalui kartu kredit. Tidak ada transaksi
yang terjadi secara langsung di dalam mobil. Dan juga kita tidak perlu
mengeluarkan uang sepersen pun untuk membayar tol secara cash.
Tapi berdasarkan pengalaman saya kemarin menggunakan
UberX dari Bandara Soekarno Hatta, saya dikenakan biaya tarif parkir Bandara
sebesar 10 ribu rupiah ketika keluar dari area parkir. Kalo kata drivernya
memang biaya ini ditanggung oleh penumpang karena dalam SOP mereka tidak ada
untuk biaya parkir. Apakah memang ini prosedurnya? Hmm, saya kurang paham.
Kontroversi
Kehadiran Uber di kota besar baik di Indonesia maupun di
belahan negara lain di luar sana banyak mengundang kontroversi dari
berbagai pihak. Terutama terkait dengan soal perizinan transportasi dan sistem
perpajakan perusahaan itu sendiri. Akan tetapi hal tersebut sudah diluruskan
oleh Uber : Jakarta-Fact
Cemilan dan Minuman
Beberapa kali saya naik Uber memang selalu disediakan
cemilan baik itu berbentuk sekedar permen sampai beberapa buah Bengbeng. Kalau
perihal minuman biasanya tersedia aqua botol mulai dari kecil sampai ukuran
tanggung. Tapi beberapa kali juga saya naik Uber tidak disediakan cemilan
maupun minuman sedikitpun. Padahal itu naik UberBlack.
Disamping makanan dan cemilan ada beberapa armada yang
menyediakan tissue dan tempat sampah. Yes, tissue itu hal simple tapi bikin
nyaman. Contohnya kalo idung kita lagi gatel trus kalo ga ada tissue mau gimana
coba? Hehe
Waktu Tunggu
Kita hidup di Jakarta kota termacet di dunia! Ketika kita
pesan Uber, posisi armada yang akan menjemput kita akan terlihat di dalam peta.
Akan tetapi karena kita ada di Jakarta yang super-duper-macet ini, terutama di
jam kantor dan di tengah kota, walaupun posisi armada sudah di seberang jalan,
bisa menyebabkan waktu tunggu yang cukup lama juga! Waktu tunggu macet itu
tidak bisa diperhitungkan oleh aplikasi. Karena walaupun sudah tertulis 10
menit misalnya, bisa jadi 20 atau 30 menit lagi baru sampai di depan kita. Yah
semua memang tergantung kondisi traffic. Ini adalah plus minus dibandingkan
dengan menggunakan taksi konvensional yang biasanya selalu tersedia di area Mal
atau tinggal melambaikan tangan di pinggir jalan.
Dynamic Pricing
Ini salah satu hal penting dan krusial yang harus
diperhatikan. Mulai bulan Maret kemarin Uber menetapkan tarif dinamis.
Bagaimana perhitungannya? Biasanya di jam padat dan area padat pula yang banyak
memesan Uber sedangkan armada terbatas, maka tarif dinamis akan diberlakukan.
Semakin banyak permintaan Uber di saat dan di lingkup tempat tersebut dan
armada yang tersedia sedikit maka akan diberlakukan Surge
Pricing. Istilah surge pricing ini sama dengan multiplier, yang artinya
biaya perjalanan kita akan di kali berlipat sesusai dengan jumlah pengalinya!
Dan ini akan diinformasikan ketika kita akan memesan Uber. Awalnya saya
kira surge pricing ini hanya akan mengalikan biaya buka pintu saja.
Ternyata tidak. Total biaya perjalanan kita akan dikali lipat.
Yang tadinya biaya perjalan hanya 30.500 rupiah,
ternyata total tarif menjadi 112.500. Saran saya jika Dynamic Pricing
sedang berlaku, pake taksi biasa ajah.
Penyelesaian Perjalanan Ini juga merupakan hal yang
sangat-sangat penting. Walaupun kita percaya bahwa supir di Uber semuanya sudah
kompeten, jujur dan integritas tinggi tapi yang namanya manusia yah ada aja
kadang lupanya. Maksud dari penyelesaian perjalanan disini adalah setiap
kali kita sudah sampai di tujuan, pastikan supir menyelesaikan trip di aplikasi
Ubernya dengan men-slide tombol di layarnya. Dan kita sudah menerima total
tarif di email. Karena biaya perjalanan akan langsung ter-charge ke kartu
kredit secara otomatis saat supir menyelesaikan perjalanan (end trip) di
aplikasinya. Ini sangat penting karena jika ketika sudah sampai tujuan dan
kita langsung keluar dan supir pun lupa atau sengaja tidak mematikan trip, atau
baru mematikan trip 2km dari tempat tujuan misalnya, jelas kita yang rugi! Saya
pernah membaca kasus ini ketika sedang membaca timeline Uber di twitter.
Rating
Gambar 1
Setiap kita selesai menggunakan layanan Uber, maka kita
harus mengisi rating driver yang melayani kita. Begitu juga sebaliknya, driver
akan mengisi rating untuk kita juga. Apa guna rating? Yang jelas untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan baik untuk driver dan juga untuk
penumpang.
Gambar Keuntungan
Did you know?
Konon katanya kalau kita sudah order Uber, dan sudah ada
tulisan Your Uber is on the way, supir tidak diperbolehkan untuk
mengcancel order yang diterima. Karena jika dilakukan maka rating driver akan
otomatis turun dan jika dilakukan sampai 3x maka akun supir tersebut di Uber
akan otomatis diblokir! Saya sudah mengalami di-cancel oleh supir yang menerima
pesanan saya. Kalau kita yang cancel, akan dikenakan biaya 30ribu rupiah. Tapi
kalo supir yang cancel, yah ga kena biaya apa-apa.
Gambar CANCEL
Free Rides
Uber menetapkan metode free rides agar semakin banyak orang
yang menggunakan layanannya. Sama seperti dengan aplikasi lain semisal Go-Jek
yang jika kita mendaftar untuk menggunakan aplikasi menggunakan
invitation/promo code dari teman, maka kita akan mendapatkan starting voucher
75ribu. Begitu juga teman yang meng-invite/me-referral kan juga akan
mendapatkan voucher 75ribu. Lumayan lho 75ribu itu bisa dari bandara ke pusat
kota. Atau pusat kota ke planet Bekasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar