Senin, 21 Januari 2013

Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan


Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan
Contoh kasus dari Masyarakat Pedesaan & Masyarakat Perkotaan
Membangun rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lahan perkotaan diakui tidak mudah. Pembangunan permukiman ini terkendala beberapa hal yang menjadi masalah utama.
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif
Lahan untuk bangunan perumahan diketahui semakin sempit, harga lahan di perkotaan juga mahal bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
-- Hari Ganie
http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif
Menurut Hari Ganie, Ketua Bidang Perkotaan dan Permukiman Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), ada lima masalah utama dalam penyediaan permukiman di perkotaan. Pertama, masalah ketersediaan lahan. Menurut Hari, lahan untuk bangunan perumahan diketahui semakin sempit, harga lahan di perkotaan juga mahal bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Yang kedua adalah masalah infrastruktur pendukung lokasi permukiman. Infrastruktur yang dibutuhkan baik secara makro maupun mikro, yang menghubungkan lokasi tempat tinggal, pusat kerja, dan pusat ekonomi.
Masalah ketiga, mengenai keterjangkauan daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.
Menurut Hari, umumnya masyarakat mengandalkan fasilitas perbankan kredit perumahan rakyat (KPR) untuk membeli rumah. "Sekitar 85 persen masyarakat ini membeli rumah dengan mengandalkan KPR, mereka tidak punya akses sebelum mendapatkan dana subsidi," jelas Hari.
Masalah keempat terkait biaya pembangunan rumah yang mahal. Pembiayaan pembangunan ini salah satunya karena biaya perizinan pendirian rumah yang mahal. Masalah kelima mengenai kebijakan pemerintah yang belum berpihak pada kebijakan memberikan hunian yang baik bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Adalah kewajiban utama pemerintah untuk memenuhi kebutuhan papan rakyatnya. Oleh karena itu, kata Hari, keterlibatan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta stakeholder terkait perlu disinergikan.

Kesimpulan dari contoh kasus diatas ya semua tergantung pada lembaga pemerintah terkait karena semua itu butuh kerja sama & perundingan dengan masyarakat bawah agar harga sesuai dengan kemampuan masyarakat yg urbanisasi tiap tahunnya

http://properti.kompas.com/read/2011/03/03/18224818/Tak.Mudah.Bangun.Rumah.Murah.di.Perkotaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar