Pertentangan
Sosial & Integrasi Masyarakat
Gerakan radikalisme dan konflik
sosial diprediksi masih akan terus terjadi pada tahun-tahun mendatang. Pada
tahun 2012, pemerintah dan khususnya aparat keamanan, harus mewaspadai
terjadinya aksi radikalisme yang terdiri dari konflik-konflik sosial dan kekerasan
atas nama agama.
Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Lazuari
Birru, Dhyah Ruth, Jumat (3/2/2012) di Jakarta. Menurut Dhyah, radikalisme yang
terkait dengan konflik-konflik sosial bersumber dari deprivasi ekonomi, yaitu
perasaan terpinggirkan secara ekonomi.
Selain itu, menurut Dhyah, karena adanya perasaan kalangan
masyarakat yang teralienasi, yaitu perasaan terasing hidup di lingkungan
sendiri. Lalu, adanya perasaan terancam dari kelompok masyarakat, yaitu
perasaan bahwa posisinya dilemahkan atau tertekan.
Kelompok radikal, kata Dhyah, berpotensi besar melakukan
infiltrasi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat. Isu-isu marginalisasi, kesenjangan ekonomi, dan kemiskinan, tetap
menjadi fokus kampanye kelompok radikal.
Selain itu, pertentangan kelas juga menjadi isu yang sangat
mudah dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk menyulut kekerasan.
Misalnya, buruh dengan pengusaha atau petani dengan pengusaha agrobisnis atau
perkebunan.
Dhyah mengungkapkan, dari survei indeks radikalisme Lazuardi
Birru tahun 2011, kelompok pekerjaan petani, nelayan dan peternak memiliki
indeks kerentanan tertinggi, yaitu 46,4. Kemudian, kelompok pengangguran
memiliki skor indeks kerentanan 44,8, dan kelompok buruh dan pekerjaan
serabutan mencapai 43.9.
"Skor itu berada di atas titik aman, yaitu 33,3. Skor 0
menunjukkan tidak radikal dan skor 100 menunjukkan sangat radikal,"
jelasnya.
Kesimpulan yang dapat diambil
yaitu kelompok radikal sebenarnya bisa saja tidak ada asalkan semua tidak ada
yang mengadu domba masyarakat kebanyakan masyarakat indonesia senang mengadu
domba sesama bangsa agar terjadi perpecahan yang akan menguntungkan satu pihak.
http://nasional.kompas.com/read/2012/02/03/22564017/Tahun.2012.Masih.Rentan.Konflik.Sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar